Menelusuri Pati, dari Makanan hingga Kenduri Nasional


Pati,  sebuah kabupaten di wilayah Jawa Tengah, dengan 1.420.929 penduduk yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan karena Pati berbatasan oleh Laut Jawa. 

Kalau sebagai tempat tujuan wisata,  mungkin kita akan lebih memilih Jogja atau Solo sebagai tempat wisata.  Tapi jangan salah,  kecil kecil begitu,  Pati juga punya berbagai kesenian budaya yang wajib kamu tahu. Apa aja sih? 

Doc : Ihategreenjello

Pati dikenal sebagai kabupaten yang memiliki banyak wisata air. Wisatanya tentu berupa wisata alam seperti air terjun,  curug dan rawa. Untuk air terjun,  yang hits di Pati ada Air Terjun Grenjengan Sewu,  Air terjun Nglarangan,  Air terjun Gambir,  Air terjun Grenjengan Seno dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Selain wisata,  Pati juga terkenal dengan makanan khas nya seperti Nasi Gandul,  Mangut Ndas Manyung,  Soto Kemiri,  Petis Kambing Runting,  Kotokan Gereh Tongkol,  Sego Tewel,  dan masih banyak yang lainnya. Jadi kalo kamu ke Pati,  sayang banget kalo gak makan makanan khas disini.

Ndas Manyung (doc Wikipedia) 
Masih ngomongin soal Pati,  kabupaten ini baru saja mengadakan Kenduri Nasional bertema Umbul Donga,  Larung Sukerto yang artinya menaikkan Doa,  membuang Kejelekan. Acara sakral ini dalam rangka bermunajat pada Tuhan agar Indonesia selalu dalam kondisi baik baik saja,  mengingat belakangan kondisi bangsa kita terbelah ke segala arah.


Kegiatan Kenduri Nasional ini sebelumnya telah dilakukan di Solo,  hampir sama konsepnya,  yakni bercengkrama,  menikmati sajian khas daerah dan juga prosesi khusus seperti larung ini salah satunya. Adalah sepasang Bebek putih dengan janur kuning yang dibentuk menyerupai sangkar atau kubah,  yang disebut kembar mayang.

Tari Gambyong

Dibuka dengan tarian Gambyong,  Kenduri Nasional kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan tausiah.  Sesi yang paling di tunggu tentu adalah makan bersama,  dimana tumpeng merah putih yang menjadi simbol Kenduri Nasional ini ditata didepan peserta yang hadir. Menggoda untuk di icipi.  Wuih,  makin mantap dengan hadirnya jajanan tradisional seperti Getuk Runting, Roti Moho,  Jenang Landoh,  dan Tape Sukolilo.



Selagi menikmati santapan di hadapan kami,  bulir matahari yang mulai menuruni singgasana terlihat.  Memberikan kesan romantis pada setiap mata yang melihat.  Inilah keteduhan yang sesuai di tunggu oleh semua orang.  Semoga larung sukerto ini berhasil menghilangkan sisi negatif yang awet bercokol di sanubari kita.  Dan semoga Indonesia ku bisa kembali Pertiwi,  seperti dulu saat tak ada dendam dan curiga. 

You Might Also Like

0 comments